Backlink Nofollow vs Dofollow: Perbedaan, Fungsi, dan Pengaruhnya pada SEO
BWJ
29 April 2025

Pernahkah kita bertanya-tanya mengapa beberapa backlink memberikan boost ranking yang signifikan, sementara yang lain sepertinya tidak memberikan dampak sama sekali? Mengapa ada website yang mendapatkan ratusan backlink namun ranking mereka stagnan, sementara kompetitor dengan backlink lebih sedikit justru naik peringkat?
Jawabannya terletak pada satu perbedaan teknis yang sering diabaikan namun sangat krusial: dofollow vs nofollow attributes. Di era dimana link building menjadi semakin kompetitif dan mahal, kita menyaksikan fenomena menarik—banyak SEO practitioners yang masih belum memahami nuances dari kedua jenis backlink ini.
The Great Link Divide: Dofollow vs Nofollow
Dalam dunia SEO off page, tidak semua backlink diciptakan sama. Dua jenis backlink utama yang menentukan nasib ranking website kita adalah dofollow dan nofollow—sebuah binary classification yang memiliki profound impact pada bagaimana Google memperlakukan sinyal link dari situs lain.
Perbedaan ini bukan sekadar technical detail, melainkan fundamental distinction yang mempengaruhi entire link building strategy dan ROI dari setiap backlink yang kita peroleh. Dalam pengamatan terhadap berbagai website yang berhasil mendominasi SERP, understanding dan strategic utilization dari kedua jenis backlink ini menjadi key differentiator.
Dofollow: The Authority Transfer Mechanism
Backlink dofollow adalah tautan standar yang secara default digunakan pada sebagian besar website—sebuah “digital highway” yang memungkinkan transfer otoritas link (link juice) dari situs pemberi link ke situs penerima. Google memandang backlink dofollow sebagai genuine “vote of confidence” atau endorsement untuk website yang ditautkan.
Secara teknis, backlink dofollow tidak memiliki atribut khusus dalam kode HTML—simplicity yang menyembunyikan power-nya:
<a href="https://example.com">Anchor Text</a>
Ketika Googlebot menemukan link dofollow, mereka akan “mengikuti” link tersebut dan mentransfer sebagian otoritas dari halaman sumber ke halaman tujuan. Ini adalah direct ranking signal yang membuat backlink dofollow menjadi holy grail dalam link building—setiap dofollow link dari high-authority site adalah potential ranking boost.
Nofollow: The Controlled Link Environment
Backlink nofollow adalah tautan yang dilengkapi dengan atribut HTML khusus rel="nofollow"
—sebuah “stop sign” yang memberi tahu mesin pencari untuk tidak meneruskan otoritas link ke situs yang ditautkan. Dalam konteks ranking algorithm, Google tidak menganggap backlink nofollow sebagai direct “vote” untuk website tujuan.
Contoh kode HTML untuk backlink nofollow:
<a href="https://example.com" rel="nofollow">Anchor Text</a>
Google memperkenalkan atribut nofollow pada tahun 2005 sebagai weapon melawan comment spam dan manipulative link building practices. Sejak itu, nofollow telah menjadi essential component dalam maintaining link ecosystem integrity—sebuah quality control mechanism yang memisahkan editorial links dari commercial atau user-generated content.
Perbedaan Utama Nofollow vs Dofollow
Beberapa perbedaan signifikan antara kedua jenis backlink ini meliputi:
1. Transfer Otoritas
- Dofollow: Meneruskan otoritas link dan berperan langsung dalam meningkatkan peringkat
- Nofollow: Tidak meneruskan otoritas link dan tidak berpengaruh langsung pada peringkat
2. Pengindeksan
- Dofollow: Membantu Google menemukan dan mengindeks halaman baru lebih cepat
- Nofollow: Crawler masih bisa mengikuti link, tetapi tidak menggunakan link sebagai sinyal peringkat
3. Sumber Umum
- Dofollow: Editorial links, guest posts, resource pages, direktori berkualitas
- Nofollow: Komentar blog, profil media sosial, forum, widget, iklan berbayar
Kapan Backlink Nofollow Tetap Berharga?
Meskipun tidak memberikan dampak langsung pada peringkat, backlink nofollow tetap memiliki nilai penting dalam strategi SEO:
-
Profil Backlink Natural: Profil backlink yang sehat harus memiliki kombinasi dofollow dan nofollow. Terlalu banyak backlink dofollow bisa terlihat tidak natural di mata Google.
-
Traffic Rujukan: Backlink nofollow dari situs dengan traffic tinggi tetap bisa mendatangkan pengunjung berkualitas ke website Anda.
-
Brand Awareness: Link dari media sosial dan platform besar meskipun nofollow tetap meningkatkan visibilitas brand Anda.
-
Pemicu Backlink Dofollow: Eksposur dari backlink nofollow sering memicu pengguna lain untuk memberikan backlink dofollow secara natural.
Perubahan Kebijakan Google untuk Nofollow
Pada September 2019, Google mengumumkan perubahan penting dalam cara mereka memperlakukan backlink nofollow. Sebelumnya, Google sepenuhnya mengabaikan nofollow link untuk tujuan peringkat. Namun, kini Google menganggap atribut nofollow sebagai “hint” daripada perintah absolut.
Google juga memperkenalkan dua atribut link baru:
rel="sponsored"
: Untuk mengidentifikasi link dari konten berbayar atau bersponsorrel="ugc"
: Untuk link dalam konten buatan pengguna, seperti komentar dan forum posts
Perubahan ini menunjukkan bahwa nofollow link mungkin memiliki pengaruh tidak langsung pada peringkat dalam kasus tertentu, meskipun Google tidak membeberkan detail spesifik tentang bagaimana tepatnya.
Strategi Seimbang untuk Profil Backlink
Untuk membangun profil backlink yang sehat dan efektif, pertimbangkan strategi seimbang berikut:
-
Prioritaskan Backlink Dofollow Berkualitas: Fokus mendapatkan backlink dofollow dari situs dengan otoritas tinggi dan relevan dengan niche Anda.
-
Jangan Abaikan Nofollow: Terima backlink nofollow berkualitas dari sumber terpercaya untuk profil yang natural.
-
Variasikan Sumber: Dapatkan backlink dari berbagai jenis sumber, termasuk blog, media berita, direktori industry, dan platform review.
-
Pantau Rasio: Profil backlink natural umumnya memiliki rasio sekitar 60-70% dofollow dan 30-40% nofollow.
-
Fokus pada Relevansi: Baik untuk dofollow maupun nofollow, relevansi topik tetap faktor krusial yang menentukan nilai backlink.
Refleksi: The Strategic Balance of Link Diversity
Setelah mengamati evolusi link building strategies dan dampaknya terhadap ranking performance, saya sampai pada satu kesimpulan yang mengejutkan: dalam era dimana Google’s algorithm semakin sophisticated, understanding dofollow vs nofollow bukan lagi tentang choosing one over the other—ini tentang orchestrating strategic balance yang mencerminkan natural link acquisition patterns.
Pertanyaan yang menggantung adalah: dalam dunia dimana semua orang berlomba-lomba mendapatkan dofollow links, apakah kita sudah memahami bahwa natural backlink profile membutuhkan healthy mix dari kedua jenis link? Data menunjukkan bahwa website dengan 100% dofollow links sering kali trigger spam detection algorithms.
Kita menyaksikan fenomena menarik: website-websites yang menguasai art of balanced link building sering kali memiliki more sustainable rankings dibandingkan yang obsesif mengejar dofollow links. Mereka memahami bahwa nofollow links dari high-authority sources masih memberikan valuable brand exposure dan referral traffic.
Dalam pengalaman saya mengaudit ratusan backlink profiles, yang berhasil membangun long-term SEO success adalah yang memahami bahwa link building bukan sekadar about passing PageRank—ini tentang building comprehensive digital presence yang mencerminkan genuine authority dan trustworthiness.
Bagaimana dengan link building strategy Anda? Sudahkah membangun balanced portfolio yang mencerminkan natural link acquisition, atau masih terjebak dalam binary thinking yang hanya mengejar dofollow links?
Untuk pemahaman yang lebih komprehensif tentang membangun backlink profile yang strategic, eksplorasi artikel kami tentang backlink dan link building akan memberikan perspektif yang lebih holistik tentang sustainable link building practices.
Artikel Terkait

Apakah Backlink Masih Penting untuk SEO di Tahun 2025?
Analisis relevansi backlink sebagai faktor peringkat di tahun 2025 beserta perkembangan algoritma Google terbaru dan strategi backlink yang masih efektif.
BWJ
29 April 2025

Backlink Natural vs Buatan: Mana yang Lebih Baik untuk SEO?
Perbedaan backlink natural dan buatan serta dampaknya pada SEO website. Pahami cara membangun backlink yang aman dan efektif untuk jangka panjang.
BWJ
29 April 2025

Bagaimana SEO dan Content Marketing Membantu Meningkatkan Organic Traffic?
Dalam Artikel ini kita akan bahas bagaimana SEO dan content marketing bisa saling berkolaborasi untuk mendatangkan lebih banyak pengunjung ke situs Anda.
BWJ
11 September 2024